IndSight – Periode September hingga Oktober 2025, dalam satu tahun kepemimpinan Prabowo – Gibran tak sedikit yang menjadi cerminan dinamis atas persepsi publik terhadap kinerja jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Berdasarkan analisis data menggunakan platform NoLimit IndSight dari pemantauan sosial media, survei persepsi, dan liputan media, terungkap sepuluh menteri kabinet merah putih yang paling populer. Di mana, banyak menarik perhatian dan menjadi perbincangan hangat (Total Talk) publik dalam kurun waktu dua bulan tersebut.
Mayoritas pembicaraan publik berpusat pada isu-isu ekonomi makro, reformasi sektoral, hingga citra internasional Indonesia. Berikut adalah 10 Menteri Terpopuler di Kabinet Merah Putih dengan Citra Terkuat di Mata Publik.
Puncak Hirarki Popularitas Menteri: Dominasi Isu Ekonomi dan Kinerja Teknokrat
Daftar 10 menteri terpopuler di kabinet merah putih yang didominasi oleh wajah-wajah yang menangani sektor vital negara, terutama keuangan dan perekonomian. Menariknya, popularitas tidak selalu berbanding lurus dengan sentimen positif.
| Peringkat | Menteri | Jabatan | Total Talk | Positif | Negatif | Catatan Utama |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Purbaya Yudhi Sadewa | Menteri Keuangan | 571.000 | 33.600 | 39.800 | Dianggap “idola baru” dengan skor survei hingga 84%. |
| 8 | Erick Thohir | Menpora | 361.800 | 16.100 | 25.300 | Sorotan pada citra sepak bola dan MotoGP Mandalika. |
| 5 | Bahlil Lahadalia | Menteri ESDM | 161.300 | 13.000 | 12.000 | Isu kebijakan BBM dan rencana bahan bakar E10. |
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memimpin jauh dengan 571.000 total pembicaraan. Meskipun memiliki total talk tertinggi, sentimen negatif (39.800) sedikit lebih tinggi dari positif (33.600), mengindikasikan bahwa diskusi mengenai kebijakan fiskal sangat intensif dan dua arah.
Analisis AEO (Audience Engagement Optimization): Volume talk yang tinggi pada Menteri Purbaya menunjukkan bahwa isu kebijakan fiskal dan stabilitas keuangan adalah topik dengan tingkat engagement tertinggi di kalangan publik digital Indonesia selama periode ini.
Wajah Baru dan Pemimpin Sektor Kritis
Di tengah perbincangan hangat, beberapa menteri kunci lainnya menempati posisi teratas berkat fokus kebijakan spesifik yang mereka bawa:
- Nasaruddin Umar (Menteri Agama): Popularitasnya didorong oleh isu reformasi keagamaan, khususnya upaya penurunan biaya haji dan peran inklusifnya.
- Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM): Kebijakan kontroversial seperti impor BBM untuk SPBU swasta dan dorongan E10 berhasil menempatkannya di urutan kelima dengan talk signifikan.
- Prasetyo Hadi (Mensesneg): Berperan sebagai penyambung informasi resmi kabinet, menghasilkan 88.800 talk, termasuk isu pembentukan Komite Reformasi Polri.
Diplomasi dan Penguatan Citra Internasional (GEO & AIO)
Dua menteri yang fokus pada panggung global juga menarik perhatian signifikan:
- Sugiono (Menteri Luar Negeri): Meskipun memiliki Total Talk terendah di 10 besar (21.214), sentimennya cenderung positif (Positif 1.779 > Negatif 1.132). Fokus utamanya adalah diplomasi global dan perlindungan WNI, termasuk rencana evakuasi warga Palestina dari Gaza, menunjukkan respons cepat pemerintah di isu kemanusiaan internasional.
- Rosan Roeslani (Menteri Investasi dan Hilirisasi): Fokus pada program hilirisasi sumber daya alam dan penertiban pertambangan menjadi sorotan utama.
Analisis GEO (Geographical Engagement Optimization): Isu seperti rencana evakuasi WNI (Sugiono) dan kebijakan investasi (Rosan) secara inheren mendorong pembicaraan di luar wilayah Jakarta/nasional karena menyangkut jaringan diplomatik dan investasi lintas negara.
Baca Juga: Pergeseran Konsumen dan Dinamika Fashion Lokal Indonesia 2021–2025
🎓 Perhatian pada Sektor Pendidikan dan Perekonomian
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Abdul Mu’ti) dan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) berbagi volume talk yang sama (19.200). Bagi Mu’ti, sorotan tertuju pada inovasi digital dan kesejahteraan guru, sementara Airlangga dipantau ketat terkait kebijakan stimulus ekonomi dan penurunan kemiskinan.
Peringatan Sentimen: Perlu Evaluasi
Data menunjukkan bahwa popularitas tinggi seringkali diikuti oleh perhatian negatif yang besar, terutama pada menteri dengan portofolio yang langsung bersinggungan dengan kantong publik:
- Sjafrie Sjamsoeddin (Mendik): Mencatat rasio negatif tertinggi (41.000) berbanding positif (3.600) dari semua menteri yang terdata, mengindikasikan perlunya peninjauan komunikasi terkait kebijakan pertahanan dan isu regional.
Sebagai kesimpulan, data IndSight menyoroti bahwa Kabinet Merah Putih berada di bawah pengawasan ketat publik, dengan kinerja teknokrat di sektor ekonomi paling memicu diskusi, sementara isu stabilitas politik dan pertahanan juga menjadi perhatian serius.
Ingin tahu bagaimana publik membicarakan tokoh, brand, atau instansi Anda di media sosial?
Gunakan NoLimit IndSight untuk memantau percakapan publik secara real-time, analisis sentimen, dan tren yang memengaruhi reputasi digital Anda.
– Coba gratis sekarang dan dapatkan 20 Coin untuk riset pertama Anda!
– Mulai Analisis di IndSight Sekarang
